Archive for July, 2007

Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Kita Tidak Mengerti Artinya?

July 25, 2007

Suatu cerita yang indah:

Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya bertanya, ” Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur’An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’An? Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, ” Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.” Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.

Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, ” Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya,  biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum  ia sampai ke rumah.

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, ” Lihat Kek, percuma!” ” Jadi kamu pikir percuma?” Jawab kakek.

Kakek berkata, ” Lihatlah keranjangnya. ” Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari  keranjang batubara yang tua kotor dan  kini bersih, luar dalam. ” Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’An. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, luar dalam.

Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”

Jika kamu merasa tulisan ini patut dibaca, maka sebarkanlah ke teman-temanmu. Seperti sabda Nabi Muhammad( SAW) :
” Bagi siapa saja yang membawa kebaikan maka akan mendapat ganjarannya”

Belajar Dari Kebijakan Dan Arti Makna Kehidupan

July 25, 2007

* Cinta bisa hidup karena persahabatan, tapi persahabatan bisa mati karena cinta.
* Anda adalah apa yang Anda pikirkan.
* Sangat logis kalau kita harus mengisinya dengan kegembiraan, persahabatan, optimisme dan bukan kerusakan, permusuhan dan pesimisme.
* Bahagia adalah parfum yang tidak bisa Anda tuangkan pad orang lain,
* tanpa Anda sendiri mendapat beberapa tetes daripadanya..
* Anda wajib senang dengan keberhasilan orang lain
* Barangkali saja Anda akan mendapatkan rahasia keberhasilan itu
* Ada dua hal utama yang ingin dicapai dalam hidup,
* pertama, mendapatkan apa yang kita inginkan dan
* kedua menikmatinya.
* Sesorang yang sangat bijak pernah menulis, bahwa semakin banyak yang kita pelajari,
* semakin kita sadar betapa sedikit yang kita ketahui..
* Kemenangan bukanlah ditentukan oleh banyaknya tepukan tangan dan karangan bunga.
* Tapi kemenangan sangat ditentukan oleh SIKAP TETAP MENANG walaupun dalam kekalahan.
* Belajarlah mempraktekkan apa yang sudah kamu pelajari agar kamu tidak menjadi orang yang teoritis.
* Mulailah mempraktekkan disiplin pribadi, mulailah menghargai orang lain, mulailah berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan.
* Kebesaran suatu persahabatan bukan terletak pada sambutan tangan terbuka atau senyuman kesukacitaan persahabatan,
* melainkan inspirasi jiwa yang dirasakan seseorang saat dia menemukan orang yang percaya dan mau mempercayainya.
* Keberanian yang sebenarnya adalah bagaikan layang-layang,
* hentakan anging yang menentang tidak melemparkannya ke bawah, bahkan sebaliknya akan menaikkannya semakin tinggi
* Belajarlah mengerti prinsip-prinsip kehidupan universal dengan cara membuktikannya.
* Buktikanlah sendiri bahwa mengampuni itu lebih baik daripada membenci, pikiran yang positif membuat hidup lebih bergairah daripada pikiran yang negatif, dsb.
* Belajarlah hidup bersama orang lain.
* Belajarlah menghargai keyakinan orang lain,.
* Belajarlah menyelesaikan konflik tanpa ada pihak yang merasa dikalahkan,
* 1. Cinta wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki, tetapi cinta yang palsu memberi belenggu
* 2. Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya
* 3. Kita semua dilahirkan untuk cinta, itulah permulaan dan akhir kehidupan

Mencari Jati Diri

July 25, 2007

Diambil dari : ANONIM

Cara terbaik untuk mengetahui bagaimana caranya melakukan sesuatu adalah dengan cara melakukannya. buat komitmen untuk menjadikan hal itu terjadi,dan anda akan memulai mengerjakan dengan cara anda secara detail. jangan berspekulasi tentang bagaimana sesuatu itu akan terjadi. lebih baik, mulailah dengan pendekatan terbaik yang bisa anda lakukan, dan ikuti jalan yang mungkin bisa menjadi acuan. ketika melakukan perjalanan sepanjang jalan, anda tidak akan pernah bisa melihat keseluruhan jalan itu dengan seketika,tapi itu tidak menjadi masalah. yang menjadi masalah adalah kesuksesan anda melalui bagian dari jalan tersebut yang tepat berada didepan anda. bekerja melalui banyak hal yang harus dilakukan sekarang, dan anda akan menempatkan diri anda pada tempat dimana anda akan menangani banyak hal yang datang kemudian. jalani bagian dari jalan ini, dan kemudian anda akan mampu menjalani bagian berikutnya, dan berikutnya. apabila anda menempatkan semua energi anda pada rasa khawatir akan setiap detail dalam mencapai tujuan anda, anda tidak akan pernah memulai sesuatu. lebih baik, tempatkan energi anda untuk mengingatkan diri anda sendiri kenapa anda memutuskan untuk pergi kesana, dan kemudian lakukan apapun yang telah terjadi sepanjang jalan itu.

2. MENGATASI PENYAKIT DALIH

Di Ambil Dari : Mengatasi Penyakit Dalih OLEH PAULUS WINARTO

99% kegagalan datang dari orang yang punya kebiasaan suka membuat alasan, begitu kata George Washington Carver. Dari pada mencari jalan keluar,mereka memilih untuk membuat 1001 dalih mengenai kegagalan mereka. alhasil, kesempatan belajarpun terlewatkan begitu saja. Dalam buku The Magic Og Thinking Big, David J. Schwartz Menjelaskan mengenai penyakit pikiran yang mematikan. alias penyakit dalih (ekskuisitis). orang-orang gagal senantiasa berdalih mengenai kegagalan mereka. penyakit dalih tersebut biasanya muncul dalam 4 bentuk : Dalih Kesehatan, Dalih Inteligensi, Dalih Usia Dan Dalih Nasib. Dalih kesehatan biasanya ditandai dengan ucapan, “Kondisi Fisik saya tidak sempurna”, “Saya tidak enak badan”,”Jantung saya Lemah”, dan sejenisnya. orang succes tidak pernah menganggap cacat itu sebagai hambatan. saya mempunyai sahabat dekat yang menderita POLIO, Namun dikenal sebagai dokter specialist Ginjal Succes Dan murah hati. Sejumlah tokoh-tokoh dunia, bahkan punya cacat fisik. presiden AMERIKA ke-32 Franklin Delano Roosevelt menderita Polio, Shakespeare Lumpuh, Beethoven tuli, Napoleon Bonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek. Dalih intelegensi ditandai dengan ucapan. “Saya kan tidak pintar”. “Saya kan bukan rangking teratas”, “Dia lebih Pandai”, dan sejenisnya. Inilah Dalih yang paling umum ditemukan. tanpa bermaksud mengecilkan arti sekolah, saya ingin mengatakan kepada anda bahwa tidak perlu menjadi profesor agar anda bisa succes. Seanjutnya, Dalih usia yang ditandai dengan ucapan, “Saya terlalu tua”, “Saya masih terlalu muda”, “Biarkan yang lebih tuayang duluan”, dan sejenisnya. padahal tidak ada batasan usia dalam meraih succes. Kolonel sanders – pendiri KFC – Memulai usahanya di usia 65 tahun. berikutnya adalah Dalih nasib, misalnya dengan mengatakan , “aduh, Nasib saya memang selalu jelek”, “Itu sudah nasibku”, “itu memang takdir”. Memang amat mudah untuk selalu menyalahkan nasib. padalah nasib kita ditentukan oleh kita sendiri. Tuhan hanya memberikan hidup dengan sejumlah pilihan. Lihatlah betapa banyak orang yang lebih memilih berdiam diri dari pada melakukan apa yang bisa mereka erbuat. Padahal apapun yang layak diraih layak diupayakan dengan seluruh kemampuan yang kita miliki. Sayangnya, potensi diri ini kerap hanya terkubur karena kebiasaan kita membuat dalih jika apa yang kita kerjakan tidak berjalan sesuai dengan harapan kita atau hasilnya tidak segera kelihatan. Gaya hidup modern yang serba instant secara tidak langsung membuat kita sering mengharapkan hasil yang instant pula. Kita ingin sekali makan durian tanpa mau menanam, Menyiram, Memupuki dan merawat pohonnya. Saya sendiri sempat terkejut membaca cerita tentang ilmuan besar seperti, Albert Einstein yang pernah diusir dari sekolah karena diangap lamban. Ia bahkan mendapat nilai buruk dalam pelajaran bahasa yunani karena ingatannya yang lemah. “Tak peduli apapun yang kamu lakukan, kamu takkan dapat melakukan apa-apa, “kata gurunya. Saya juga teringat kepada Thomas Alfa Edision yang hanya bersekolah beberapa bulan, namun tercatat sebagi pencipta terbesar sepanjang jaman dengan lebih dari 1000 hak paten. “Saya mempunyai banyak ide tapi hanya sedikit waktu, “ujarnya. Edision gagal di sekolah. Gurunya merasa Edision tidak punya minat belajar, pemimpi dan mudah sekali terpecah konsentrasinya. yang seungguh menbuat saya terharu adalah sikap ibu Edision terhadap putranya. Ia terus mengajari Edision dirumah dan setiap kali Edision GagaL, Ibunya memberi harapan dan mendorongnya untuk terus berusaha. Kalo’ orang gagal senantiasa berkata “itu tidak mungkin berhasil” maka orang succes lebih suka berkata “Mengapa tidak mencobanya dulu?” Dari pada membuat alasan, orang succes memilih untuk mencari cara mewujudkan impian mereka. Dari pada berdiam diri dan menunggu datangnya kesempatan itu. Bahkan mereka mampu menciptakan kesempatan dalam kesusahan. E.M. Gray menegasakan, orang-orang succes mempunyai kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak disuka dilakukan orang gagal. jika saat ini anda masih suka membuat dalih, buatlah komitmen unutk mengubah kebiasaan itu. jangan biarkan potensi diri anda dibelengu oleh dalih-dalih anda. Ingat selalu nasihat Theodore Roosevelt, “Lakukan apa yang anda bisa, Dengan apa yang anda miliki, dimanapun anda berada.” Sebagai akhir, ijinkanlah saya membagikan kepada anda sebuah syair dari afrika berjudul Perlomba’an Saat matahari terbit. Setiap pagi di Afrika, Seekor singa bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari pada singa tercepat. jika tidak, ia akan terbunuh. setiap pagi, seekor singga bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada rusa terlamban. jika tidak,ia akan mati kelaparan. Tidak penting apakah anda adalah sang rusa atau sang singa. Saat matahari terbit, Anda sebaiknya mulai berlari.

Forgot Password Administrator On Windows XP

July 20, 2007

Terkadang pasti kita suka lupa dengan password admin di windows xp.. Mungkin beberapa trik ini bisa di coba…

1.Restart your computer

2.When booting, press F8 and select “Safe Mode”

3.After getting to the user menu. Click on a user and this time it will not ask you for a password

4.Go to Start>Run and type “CMD” (without the quotes).

5.At command prompt type in “cd C:WindowsSystem32? (without the quotes), I am assuming C is your System/Windows Drive

6.For safety purposes first make a backup of your Logon.Scr file.. You can do this by typing in “Copy to Logon.scr to Logon.bak” (without the quotes)

7.Then type “copy CMD.EXE Logon.scr”(without the quotes)

8.Then type this command, I will assume that you want to set Administrator’s password to “MyNewPass” (without the quotes)

9.Now, type this in (I am assuming that you are still in the directory C:WindowsSystem32) , “net user administrator MyNewPass” without the quotes

10. You will get a message saying that it was successful, this means Administrator’s new password is “MyNewPass” (without the quotes)

11. Restart the PC and you will login as Administrator (or whatever you chose to reset) with your chosen password and Enjoy!

Login Multi Yahoo! Messenger Tanpa Menggunakan Software

July 20, 2007

Jika anda ingin menjalankan atau ingin login yahoo messenger dengan user id lebih dari satu atau user id berbeda dalam satu PC maka anda tidak perlu repot-repot mencari software untuk hal tersebut. Yang perlu anda lakukan adalah melakukan sedikit tweak pada Registry Windows (Regedit) anda. Caranya mudah sekali kok, ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Start >> Run…>> regedit
2. Buka HKEY_CURRENT_USER >> Software >> yahoo >> pager >> test
3. Pada sebelah kanan, klik kanan >> New >> DWORD value
4. Beri nama Plural tekan enter 2 kali dan berikan nilai 1.

Untuk menjalankannya silahkan jalankan Yahoo Messenger seperti biasa, kemudian jika anda ingin login dengan id yang berbeda anda tinggal klik lagi shorcut Yahoo Messenger yang ada di Start Menu/Desktop/Quick Launch. Setelah anda klik akan muncul window Yahoo messenger baru, dan silahkan login dengan id yang berbeda.

Jika setelah menjalankan langkah-langkah diatas tetapi anda belum berhasil, coba logout dari Yahoo Messenger dan Exit, kemudian jalankan lagi dari shorcut yang tersedia. Jika masih belum bisa, coba restart Windows anda atau periksa apakah Registry Windows anda di-lock oleh administrator (Biasanya untuk komputer kantor/security reason).

Tips ini sudah terbukti manjur pada Yahoo Messenger Versi 8.0.xxx,
Selamat Mencoba, Semoga berhasil..

Hati-Hati Dengan Pengawet!!

July 18, 2007

Penulis: Arief Budi Setyawan

Sudah bukan rahasia lagi bahwa produk-produk makanan yang beredar di pasaran sekarang ini banyak mengandung bahan pengawet. Kenapa? Dan, sebagai konsumen, bagaimana kita harus bersikap dalam memilih makanan? Ironisnya, di dunia industri makanan, teknologi pengawetan menjadi tuntutan tersendiri.

 

Nah, mengapa demikian?

 

Ada beberapa alasan yang menjadi penentunya. Diantaranya, saat ini rantai distribusi bahan pangan segar cukup panjang. Kalau dulu, atau di daerah-daerah yang kehidupannya relative akrab dengan alam, cukup dengan mengambil bahan baku makanan langsung dari alam, ikan dari empang, atau sayuran dari kebun sendiri, kemudian segera dimasak dan dikonsumsi.

 

Sekarang, rasanya orang menjadi terlalu sibuk untuk melakukan semua itu. Untuk makan sehari-hari, kita menginginkan produk yang praktis, dengan membeli bahan pangan mentah, setengah jadi, dan makanan matang dari pasar atau supermarket terdekat. Rantai distribusi ini (dari produsen ke konsumen) cukup panjang. Sedangkan produk mempunyai daya tahan (alamiah) yang terbatas. Tuntutan ini yang mendorong tumbuh dan berkembangnya teknologi pengawetan saat ini.

Prinsip utama mekanisme kerja pengawet makanan adalah dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu pada bahan pangan, juga dengan cara menghambat proses pertumbuhan spora mikroba. Hasilnya, meski telah disimpan selama jangka waktu tertentu, kondisi bahan pangan tersebut tidak akan berubah jauh dengan ketika baru dimasukkan ke dalam kemasan.

Bagi industri makanan, bahan pangan yang lekas busuk bisa mendatangkan kerugian secara ekonomis yang signifikan. Bagi konsumen, bahan yang sudah mengalami proses pembusukan juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya, bakteri salmonella yang terdapat pada daging, unggas, dan telur. Kira-kira dalam waktu 6-48 jam setelah dikonsumsi, bakteri salmonella bisa mengakibatkan keracunan yang ditandai oleh gejala mual, demam, kram perut, serta diare yang bisa berlangsung selama 2-7 hari.

PENGAWET…? SEPERTI APA SIH…?

 

Secara garis besar, pengawetan dibagi dua, yaitu menggunakan teknologi (metode/cara) pengawetan dan menggunakan bahan pengawet,

Banyak cara/metode (teknologi yang digunakan untuk mengawetkan, seperti menggunakan suhu pasteurisasi pada susu, dimana dilakukan pemanasan antara 70-80oC yang mampu membunuh mikroorganisme merugikan dan bakteri menguntungkan masih bisa hidup. Atau, dengan suhu dingin, pengemasan vacuum dengan meminimalisir volume O2 dalam kemasan dsb.

Pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet, yaitu pengawetan dengan zat pengawet makanan yang dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama GRAS (Generally Recognized as Safe), yang biasanya bersifat alami sehingga menimbulkan efek racun pada tubuh. Kedua, pengawet yang ditentukan pemakaiannya oleh ADI (Acceptable Daily Intake), yang disesuaikan dengan batas penggunaan hariannya untuk kesehatan konsumen. Yang ketiga, zat pengawet yang tidak layak dikonsumsi sama sekali, seperti boraks dan formalin.

Menurut Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MS, Deputi III Kepala BPOM Bidang Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Penggunaan bahan pengawet makanan sudah ada ketentuannya. “Badan POM memiliki panduan tentang zat pengawet apa saja yang aman dicampur ke dalam bahan pangan, lengkap dengan jumlah maksimal yang boleh digunakan. Kami juga memiliki daftar sejumlah zat yang dilarang digunakan dalam bahan pangan (lihat Boks: Tidak Boleh Ada dalam Makanan). Jadi, selama produsen menaati peraturan tersebut, keamanan konsumen tetap terjamin,” ujarnya.

Yang perlu kita ketahui bahwa ambang penggunaan bahan pengawet yang diijinkan tersebut adalah batasan dimana konsumen tidak menjadi keracunan dengan tambahan pengawet tersebut. Sudah barang tentu, penambahan pengawet tersebut memiliki resiko bagi kesehatan tubuh. Apalagi jika terakumulasi secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. Disamping itu, ambang toleransi tubuh setiap orang terhadap “intake” bahan pengawet bisa berbeda-beda. Terlebih, apabila yang bersangkutan sedang menderita atau berpotensi menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes, alergi asma, darah tinggi, dan lain-lain.

PENGAWET YANG PERLU DIWASPADAI

 

Kita (sebagai konsumen) perlu mewaspadai terhadap keberadaan bahan pengawet berikut ini dalam bahan makanan sehari-hari:

– Asam borat (boric acid), atau boraks
– Asam selisilat (salicylic acid) dan garamnya
– Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
– Dulsin (Dulcin)
– Kalium Khiorat (potassium chlorate)
– Kloramfenikol (chloramphenicol)
– Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils)
– Nitrofurazon (nitrofurazone)
– Formalin (formaldehyde)
(Sumber: Presentasi seminar Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MS, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Depkes, 2007)

BIASAKAN MEMBACA LABEL

Dari uraian diatas, mungkin timbul pertanyaan, lantas bagaimana sikap kita dalam memilih makanan? Memilih makanan/produk pangan yang seratus persen bebas pengawet memang nyaris tidak mungkin. Namun, Anda bisa menekan asupan zat berbahaya dengan cara berikut ini:

1. Pilihlah produk pangan yang mencantumkan secara jelas jumlah BTP (bahan tambahan pangan) yang digunakan, serta batas aman konsumsi harian. Amati keberadaan kandungan BTP berbahaya yang bisa merusak kesehatan.

2. Tahu, tempe, serta ikan berformalin biasanya tidak dihinggapi lalat. Jadi, jangan keburu jijik bila lalat ikut nimbrung pada belanjaan Anda.

3. Perhatikan kualitas fisik makanan secara umum. Adanya jamur menandakan proses pengawetan tidak berjalan sempurna atau makanan sudah kadaluarsa.

4. Jangan segan membaui makanan yang hendak disantap. Bau apek atau tengik menandakan makanan sudah rusak atau terkontaminasi mikroorganisme.

5. Anda yang mengidap diabetes, alergi, ataupun asma, hendaknya bersifat ekstra cermat. Kategori ‘aman’ bagi konsumen kebanyakan belum tentu aman bagi Anda.

6. Bahan pangan yang berwarna terlalu mencolok, atau yang warnanyna jauh berbeda dari aslinya, kemungkinan besar telah ditambahi zat perwarna.

7. Biasanya lidah kita cukup jeli membedakan makanan yang masih alami dan yang sudah ditambahi berbagai macam BTP. Makanan yang terlalu banyak dibubuhi BTP biasanya bercita rasa tajam, semisal amat gurih, sehingga membuat lidah ‘tersengat’.

8. Berbeda dari pemanis alami (gula), pemanis buatan biasanya meninggalkan rasa sisa (after taste) pahit pada lidah.

9. Jika membeli makanan impor, pilihlah produk yang telah terdaftar di Badan POM.

10. Pilih makanan yang sudah terdaftar DepKes (lihat no DepKes)

11. Pilih makanan yang bersertifikat Halal (perlu diketahui, tidak selamanya produk yang mencantumkan tulisan halal di kemasan telah teruji dan terdaftar di BPPOM MUI). Informasi produk halal silakan klik http://www.halalguide.info/

12. Warna merah pada daging olahan. Jika berlebihan, bahan pengawet ini bisa menyebabkan keracunan, kesulitan bernapas, pusing, anemia, dan radang ginjal.

13. Selain itu, ada pula kalsium propionate untuk mencegah tumbuhnya jamur di roti atau tepung. Jika pemakaiannya tidak tepat, efek samping yang timbbul adalah migraine, kelelahan, dan insomnia.

KEMBALI KE ALAM

Menurut dr. Marius Widjajarta, SE. (Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia), selain efek samping negatif dari sejumlah bahan pengawet, hal yang juga memberatkan posisi konsumen saat ini adalah masih banyaknya produsen makanan yang kurang jujur membuka ‘isi dapur’ mereka. “Tak sedikit terjadi, ada produk yang menggunakan 3 jenis pengawet sekaligus, namun hanya mencantumkan 2 atau satu saja pada labelnya. Itu baru pengawet, belum lagi bahan tambahan pangan lain, seperti pemanis, pewarna, dan sebagainya.
Kembali ke alam dan mengkonsumsi makanan yang alami adalah alternatif paling aman untuk membentengi diri dari resiko berbagai bahan tambahan pangan, termasuk bahan pengawet, yaitu memilih bahan pangan yang masih asli ketimbang yang sudah dikemas sedemikian rupa.

Misalnya, membatasi pembelian produk makanan olahan yang siap makan (hanya tinggal dipanaskan sebelum disantap), serta rela kembali berpanas-panas di dapur untuk mengolah sendiri menu harian keluarga. Selain itu, ketimbang menyantap sambal siap pakai ataupun jus buah dalam kemasan, tak ada salahnya Anda turun tangan menggiling cabai, bawang, dan tomat sendiri, atau mengolah sendiri buah-buahan segar untuk dijadikan jus.

Jika terpaksa membeli bahan pangan yang diawetkan, Anda pun dapat melakukan tindakan preventif dengan menyeleksi produk-produk yang Anda beli. Tidak ada salahnya, sedikit repot memasak sendiri, syukur-syukur mengambil langsung bahan bakunya langsung dari alam. Bukankah kesehatan itu sangat berharga, teman?

Susu Formula atau Susu Ibu…?

July 18, 2007

Penulis: Arief Setyawan
Akhir-akhir ini cukup ramai diberitakan kelangkaan dan kenaikan harga susu formula. Sebagian besar masyarakat cukup terhebohkan, namun sebagian masyarakat nyaris tak terpengaruh dengan realita ini. Mengapa ini bisa terjadi? Apa yang menjadi latar belakangnya? Apakah para ibu sudah enggan memberikan ASI untuk bayinya?

Menurut pengamatan penulis, masyarakat yang sangat memerlukan susu bisa dikelompokkan sebagai berikut :

Pertama, yaitu ibu-ibu yang sepenuhnya menyusui anaknya dengan ASI tanpa diselingi susu formula dalam jangka waktu yang cukup bagi si anak untuk dihentikan pemberian ASI-nya. Ketergantungan mereka akan susu formula dapat dikatakan tidak ada. Sepertinya, mereka pun tidak menjadi ikut panik ketika susu formula hilang di pasaran. Demikian pula susu formula bagi ibu menyusui, dapat digantikan dengan bahan alami lainnya.

Kedua, adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pilihan, bukan karena keterpaksaan soal makan atau tidak makan. Untuk kelompok ibu-ibu ini bukan mereka tidak sadar atau tidak tahu pentingnya ASI, bahkan kadang sembunyi-sembunyi untuk mengeluarkan ASInya di WC kantor. So, Susu formula adalah alternatif tercepat yang mereka pilih untuk mengatasi kebutuhan bayinya selama mereka bekerja.

Ketiga, adalah kelompok ibu-ibu yang dengan sengaja meninggalkan kewajiban menyusui anaknya berdasarkan “keinginan sendiri”, antara lain mereka yang enggan memberikan ASI karena akan kehilangan sebagian daya tarik seksualnya, karir akan terhambat atau repot karena urusan bisnis.

Bisa jadi kelompok kedua dan ketiga inilah konsumen terbesar akan susu formula.

Keempat, adalah kelompok ibu-ibu yang karena sakit atau bahkan meninggal saat bayinya masih memerlukan ASI, antara lain bayi-bayi yang berada di panti asuhan.

Kelima, adalah kelompok balita yang sudah melampaui masa mendapatkan ASI, tetapi tetap membutuhkan susu. Memang betul pertumbuhan kecerdasan mereka akan ditunjang oleh kecukupan gizi yang baik.

Nutrisi Air Susu Sapi Vs Air Susu Ibu

Sebagaimana kita ketahui bahwa sebagian besar susu formula diolah dari susu sapi. Berikut perbandingan kandungan nutrisi air susu sapi dan air susu ibu :

Kandungan Total Protein
– Asi 1.0%
– Susu Sapi 3.5%

Kandungan Protein Seketika (Secara biologis sangat penting)
– ASI >70%
– Susu Sapi <20%

Kandungan Asam Amino
– Phenylalanine and tyrosine ASI lebih sedikit (berlebihan dapat berbahaya bagi neonatus)
– Cystine Lebih banyak pada ASI (essensial untuk pertumbuhan)
– Methionine Susu sapi lebih banyak (neonatus tidak dapat mengubahnya menjadi sistin karena enzim belum berfungsi sempurna)
– Taurine 30-40 kali lebih banyak pada ASI (penting untuk perkembangan otak)

Kandungan ASI lainnya secara biokimia :
– Protein
– Laktoalbumin dan laktoglobulin lebih banyak, penting untuk pertahanan tubuh dan antibody
– Kasein lebih banyak, sehingga lebih mudah dicerna tubuh, Plus aneka penelitian yang menyebutkan terdapatnya komposisi Taurin, DHA dan AA pada yang jelas mendukung tumbuh kembang otak anak
– Karbohidrat
– Laktosa lebih banyak, penting untuk pertumbuhan Lactobacillus bifidus, menghilangkan infeksi saluran cerna, pertumbuhan sel otak, retensi kalium, fosfor dan magnesium
– Lemak
– Asam lemak tak jenuh lebih banyak dan mudah diserap
– Kolesterol lebih banyak
– Asam lemak esensial lebih banyak
– Asam palmitat lebih banyak
– Garam empedu lebih banyak lebih banyak membuat absorpsi lebih baik
– Laktoferin, lysozime, IgA : melindungi bayi dari infeksi gastroenteritis, radang saluran pernafasan dan paru-paru, otitis media, dan diare
– Mineral
– Kadar Natrium lebih banyak, melindungi neonatus dari dehidrasi dan hipernatremia
– Besi diserap dari ASI sebanyak 50-70%, sedangkan besi yang diserap dari susu sapi yang hanya diserap 10-30%.

Keuntungan pemberian ASI bagi Ibu

ASI tidak hanya penting bagi bayi saja tetapi penting pula bagi ibunya. Hubungan batin antara ibu dan bayinya menjadi lebih terasa karena dekatnya hubungan mereka melalui proses penyusuan. Secara klinis telah pula diteliti bahwa penyusuan dapat mengurangi resiko kanker payudara. Selain itu, proses penyusuan berguna pula sebagai kontrasepsi alamiah.

Bukti ilmiah tersebut, kita dapat membandingkan kelebihan yang ada pada air susu ibu dengan susu sapi. Dan telah lebih dari 14 abad yang lalu, Al-Qur’an telah menegaskannya.

“Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh. Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf….” (QS. Al Baqarah : 233)

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihkannya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila telah dewasa …” (QS. Al Ahqaaf : 15)

Terbukti bahwa pengetahuan telah berkembang di masa Islam sedemikian hebatnya. Pendeknya, dunia Barat setelah melalui investigasi yang panjang dan melelahkan, akhirnya berhasil membuktikan. Tentu saja, kita sebagai umat Islam yang ingin menapak kembali kejayaan Islam, sudah selayaknya perlu terus mengembangkan ilmu pengetahuannya untuk kepentingan umat manusia.

OB Juga Manusia

July 17, 2007

Penulis : Bayu Gawtama

Ada yang selalu dilakukan Hendi setiap pagi dan sore di kantornya. Sebuah sapaan khas selalu diucapkannya setiap pagi kepada Surya, office boy (OB) kantor tempatnya bekerja. “Assalaamu’alaikum mas Surya, apa kabar? Keluarga sehat?” tentu saja yang disapa merasa senang dan membalasnya dengan senyum. Begitu pun setiap sore menjelang pulang, setiap kali berpapasan dengan Surya, “Mas Surya, saya pulang dulu ya, salam buat keluarga di rumah. Assalaamu’alaikum.”

Kadang jika siang hari, saat semua karyawan bergegas keluar kantor untuk makan siang, Hendi terlebih dulu mampir ke pantry menemui Surya. “Sudah makan siang, mas?” yang ditanya selalu menjawab dengan senyum khasnya plus sejumput kalimat singkat, “Saya sudah bawa, pak. Silahkan bapak makan duluan.” Hendi tak sekadar menyapa, sebetulnya dia sudah tahu jika hampir setiap hari Surya selalu membawa kotak makanan yang disiapkan isterinya dari rumah.

Tidak setiap hari Surya membawa kotak makan, Hendi tahu itu. Sebab ia sering membuka lemari di pantry tempat Surya biasa menyimpan kotak nasinya. Begitu ia tak mendapati kotak nasi, maka bukan pertanyaan “Sudah makan siang, mas?” melainkan sebuah ajakan tak berbunyi. Hendi menarik tangan OB itu dan mengajaknya ke kantin untuk makan bersama. Meski seringkali Surya menolak halus, “Maaf, pak. Saya harus menuangkan air putih ke gelas-gelas yang sudah kosong.”

Suatu hari, Hendi mengajukan surat pengunduran diri dari kantornya. Ia mendapat tawaran bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang lebih tinggi dan sudah pasti gaji yang juga lebih besar. Karena Hendi merupakan salah seorang manager terbaik di perusahaan itu, pimpinannya berupaya mencegah Hendi meninggalkan kantor itu. Demi dapat menahan lelaki itu pindah pekerjaan, pimpinannya menawarkan promosi jabatan dan gajinya dinaikkan.

Namun Hendi tak bergeming dengan tawaran itu. Tekadnya sudah bulat untuk berpindah kantor. Pun seorang Sarah yang menahannya, lelaki itu tetap pada pendiriannya. Sarah, gadis cerdas, cantik, dan profesional yang selama hampir setahun dekat dengan Hendi tak berhasil membuat Hendi mengurungkan niatnya.

Selama lebih dari dua pekan, segala upaya pimpinan dan semua rekan kantornya menahan Hendi tak membuahkan hasil. Sampai akhirnya hari yang ditentukan itu pun tiba. Hendi memeluk satu persatu rekan kerjanya, mulai dari pimpinan perusahaan, para manager partner kerjanya, dan semua staff di perusahaan itu. Tetes air mata Sarah pun tak membuat hatinya mendung, “Kita masih bisa bertemu kok,” katanya.

Orang terakhir yang hendak dipeluk Hendi adalah Surya. Sang OB yang sejak mengetahui rencana kepindahan ‘sahabatnya’ itu sering terlihat murung. Hendi mendekati Surya dan memeluk tubuh kecil lelaki itu. Saat memeluk sang OB, terasa gerimis di hatinya mendengar kalimat, “Selama saya bekerja di sini, hanya pak Hendi yang benar-benar memanusiakan saya. Saya tidak tahu apakah masih bisa mendengar sapaan di pagi, siang, dan sore seperti yang biasa bapak lakukan untuk saya.”

Pelukannya semakin kuat dan Hendi merasa tak ingin melepaskan Surya. Ia menjatuhkan tas di tangannya dan meminta Surya untuk meletakkannya kembali ke meja kerjanya. “Tolong letakkan kembali barang-barang saya di meja kerja saya ya, mas.” pintanya.

Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia

July 17, 2007

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University . Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas  penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat “Fussilat” ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari      Kanada. Penemuanny tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:

“…Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahul-haqq…”

Yang artinya:

“Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam     diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”.
Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayatinaa” yang
memiliki makna “Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda
kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat
Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia
beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen
manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir
tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk
DNA atau DNA sampah. Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh
sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut
merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda
kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah;
Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal
pikiran?).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli
dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari
pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan
pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan
huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia.
Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra ismirrabbika ladzi Khalq”; “bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang  merupakan surat
pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.  Anehnya
setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara
cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan:
“Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya
untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan
Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya
menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam
yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari
Universitas Berlin .

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanny a dalam beberapa lembar
kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome
manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan
menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah
yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya
“Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah
jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkanagama dari ilmu
politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada
gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama.  Demikian juga dengan ilmu-ilmu
keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami
prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini
dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang
beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah.
Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

TERBUKANYA TABIR HATI AHLI FARMAKOLOGI THAILAND

Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai
Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah
Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi
terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan
bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan
sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke
Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya
mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut;
“Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami
masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus,
kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan
pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana.”

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global
yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak
mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi
Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu
tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena
sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent
yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali
kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya
tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang
telah menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya
lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana
makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau
ciptakan itu sia-sia.

DARI BAHTERA MENUJU ISLAM

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Alquran
yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues
Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada
acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di
tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan
rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya.

Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban
misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim,
kemudian ia menjelaskan tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan
surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi
pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut
antara lain sebagai berikut:
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar
lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya
dinding dan batas yang menghalang (QS Al-Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa
ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi,
Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca “Jurnal Keperawatan Unpad”
edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Alquran yang
menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS
al-A’raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada
kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan
hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a’lam.

Islam Bukan Teroris

July 11, 2007

Sebetulnya, hidayah Islam itu sudah dapat saya rasakan sejak kecil dulu, pada saat saya berusia 5 tahun. Saya lahir dari orangtua yang tidak taat beragama. Maklum, ayah-ibu saya Kristen KTP karena tidak pernah ke gereja sama sekali. Walau saya punya orangtua, saya lebih dekat dengan nenek saya, Hulda Gaunitz. Ia adalah seorang petani. Hingga sekarang, saya masih ingat, nenek pernah bilang, “Kamu itu manusia spesial, orang baik, titipan Tuhan.”

Saya juga ingat pesan nenek, “Kalau kamu minta sesuatu, mintalah sama Tuhan. Sebelum makan, kamu juga harus berterima kasih sama Tuhan.” Seperti itulah nenek yang Kristiani mendidik saya. Ketika saya beranjak dewasa, saya pergi ke kota. Di ujung jalan, nenek sempat mengantarkan kepergian saya dengan lambaian perpisahan. Sejak itulah saya terakhir kali bertemu nenek (1982). Hingga saat ini, saya selalu diingatkan wajah nenek yang telah wafat. Saya tak bisa melupakan kasih sayangnya begitu besar.

Sejak remaja, banyak pertanyaan dalam diri saya tentang dogma agama. Saya merasakan gejolak batin tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan. Misalnya saja, kenapa untuk ampunan dosa, harus lewat Yesus. Terus terang saya bingung. Karena itulah saya jadi malas ke gereja, dan malas untuk rnembaca Injil. Orang mengatakan Jesus anak Tuhan. Tetapi di Injil saja, saya tidak pernah membaca Isa mengatakan bahwa dia anak Tuhan. Memang, dari dulu saya haus untuk mencari tahu siapa Tuhan, siapa malaikat, dan siapa Muhammad. Soal agama, bagi saya adalah urusan serius. Itulah sebabnya saya tetap yakin bahwa Tuhan Yang Mahabesar itu ada. Tapi bukan untuk meyakini Isa anak Tuhan.

Seiring perjalanan waktu, ketika turnbuh dewasa, saya terbang ke Honolulu, Hawaii, untuk melanjutkan studi di Universitas Hawaii. Lulus kuliah saya sempat masuk angkatan udara selama empat tahun. Di angkatan udara itu, saya rnasuk divisi teknisi pesawat. Dari situ saya mendapat sertifikat internasional sebagai ahli bidang perbaikan pesawat.

Pada tahun 1981-1982, ketika AS sedang mengalami resesi, saya dipecat dan tak lagi bekerja di HL Airline (servis pesawat). Dari tinggal di apartemen, kini tidak punya tempat tinggal lagi. Akhirnya saya terpaksa tidur di belakang mobil saya. Mau makan pun, saya harus ambil rumput laut lalu dijual ke pasar. Tapi, lama-lama tak ada bensin untuk mengangkut rumput laut ke pasar. Sampai di suatu dermaga, saya betul-betul tak bisa kemana-mana. Setelah itu, kondisinya betul-betul parah. Untuk makan sehari-hari saja, saya harus memancing ikan di dermaga. Saat itu, saya sangat bergantung dengan kail. Kalau hari ini saya tak beruntung mendapat ikan, itu berarti saya tidak makan. Sampai tiga hari penuh, saya betul-betul menahan lapar, karena tidak makan sama sekali. Sedih.

Akibatnya, saya dibawa ke rumah sakit (ruang darurat). Dokter bilang, saya terkena radang usus besar. Karena tidak ada uang untuk membayar obat, malam itu juga, saya keluar dari rumah sakit. Sekembali ke mobil, tempat saya berteduh, saya menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil. Ketika itu saya sudah mau mati, apalagi keluarga sudah tidak mau membantu saya lagi. Dengan terisak, saya berdoa, “Ya Tuhanku, saya minta tolong, saya tidak mau Tuhan marah lagi pada saya.” Saat itu, saya merasa Tuhan marah pada saya. “Ya Tuhan, saya mohon dikasih jalan yang baik atau saya mati saja,” saya berdo’a lagi, penuh harap.

Keesokan harinya, di Dermaga (Honolulu Hawaii), saya dihampiri lelaki bule bertubuh besar, tiga kali lebih besar dari saya. Selama berada di dermaga, orang itu rupanya diam-diam memperhatikan saya. Saya masih ingat lelaki besar itu bernama ‘Big John’ (nama aslinya John Leverette).

Sebelum Big John datang, pernah saya mengejar sisa roti dari seorang laki-laki dan anaknya yang masih kecil. Sisa roti itu dijadikan umpan untuk memancing ikan. Ada tiga roti sisa yang dibuang ke tempat sampah. Sambil menahan lapar, saya berbisik, “Roti itu makanan saya, bukan makanan ikan.” Setelah orang itu meninggalkan dermaga, saya langsung lari dan mencari di mana sisa roti itu dibuang untuk saya makan. Waktu itu badan saya kurus kering, hanya kulit dan tulang. Hampir enam minggu, saya menjadi gembel.

Saat bertemu Big John, dia bilang sama saya, “Hei… Jerry, kamu harus ke rumah saya untuk makan.” Tapi dasar saya keras kepala, saya sempat menolak ajakan itu. Dulu waktu saya ingin minta tolong, tidak ada orang yang mau membantu saya. Sekarang giliran ada orang yang mau membantu saya, malah saya tolak. Ketika saya menolak, Big John berang dan memegang baju saya dengan kepalan tangannya yang besar. Katanya, “Kamu mau makan sama saya atau kena pukul tangan saya?” Akhirnya, saya mau juga ke rumahnya untuk makan. Di rumah Big John, saya makan enam roti isi hot dog dan satu liter coca cola. Setelah makan, saya istirahat dan bantu-bantu anaknya sebagai babysitter.

Meski Big John tidak percaya adanya Tuhan, ia baik hati dan tulus menolong saya untuk mencarikan pekerjaan. Berkat bantuannya, saya berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk melatih orang Saudi sebagai guru teknisi pesawat. Awalnya, saya membayangkan stigmatisasi Islam teroris yang ditebarkan AS, tapi ternyata tak terbukti ketika saya sampai di sana. Menurut saya, orang Islam itu bukan teroris, tapi orang yang cinta Tuhan. Mereka shalat lima kali sehari on time. Orang Saudi pun baik sama saya.

Sejak itulah saya mulai mempunyai interest tentang apa itu Islam. Yang pasti, banyak hal yang sebetulnya ingin saya tanyakan, tapi saya malu untuk bertanya di depan rekan senegara saya, Amerika. Suatu ketika, saya bertemu dengan orang Yaman, namanya Ahmad. Dialah tempat saya bertanya tentang Islam dan siapa itu Muhammad. Esoknya, saya langsung dibawakan Al-Qur’an, terjemahan bahasa Inggris. Ketika saya membaca terjemahan itu, saya sudah mau nangis. Sayangnya, saya lupa, surat apa sebenarnya yang saya baca. Saya ingat Ahmad bilang, “Ini agama kita. Tak beda dengan agama kamu.” Setelah saya meresapi maknanya, saya terhenti, karena tak kuasa menahan air mata. Spontan saja saya berkata dalam hati, semua kitab ini benar.

Selang beberapa hari, saya bertemu orang Indonesia, namanya Rahmat. Ia memberi tahu saya untuk masuk sekolah Islam di Jeddah. Ketika pertama masuk sekolah, saya bilang kepada guru saya, “Saya sekolah di sini bukan untuk mau masuk Islam. Saya datang ke sini untuk mencari informasi tentang Islam.” Karena guru saya ramah dan pintar bicara, hanya waktu semalam saja, saya sudah mau masuk Islam. Dan sampai di rumah, saya membaca syahadat di kamar tidur saya dengan bahasa Inggris. Tiga hari kemudian, saya resmi masuk Islam. Itu pada tahun1984.

Banyak tantangan saat saya masuk Islam. Untuk mendapat surat identitas Muslim saja butuh waktu satu tahun, prosesnya sangat berbelit-belit. Pernah, saya diikuti intel, untuk mencari tahu, apakah saya seorang spionase CIA atau bukan. Sampai-sampai, saya dipertemukan dengan hakim nomor dua di Jeddah. Belum lagi ujian ketika kawan senegara saya mulai menjauhi saya. Sampai-sampai saya dipanggil headbanger (ketok kepala). Bahkan, sejak peristiwa ‘eleven-nine’ (11 September, red), ibu saya mengaku malu punya anak Muslim.

Pernah, di Jeddah, saat saya berhenti di sebuah pompa bensin untuk mengisi bahan bakar, waktu itu tak seorang pun dan satu pun mobil yang parkir di situ. Tiba-tiba, datang orangtua berjenggot, berpakaian ala Arab, matanya putih, seraya meminta uang. Anehnya, saya merasa iba dan memberikan 50 real kepada lelaki tua renta itu. Jujur, seumur hidup belum pernah saya kasih uang sama orang. Tapi begitu saya kembalikan dompet ke celana saya, orang itu sudah menghilang. Merinding badan saya, terasa seperti full AC.

Setelah tiga bulan, saya diajak Rahmat melaksanakan ibadah haji. Saat hendak masuk ke Masjidil Haram, security menghentikan saya, dan saya ditanya, “Kamu mau ke mana?” Rahmat menjawab, “Orang ini mualaf, baru beberapa hari masuk Islam, Ia harus k esini.” Seketika itu juga, security jadi terharu dan memeluk saya.

Setelah bekerja selama 2 tahun di Jeddah (1982-1984) dan lama berkenalan dengan banyak orang Indonesia, ia diajak ke Indonesia untuk bisnis diving. Ia sempat bekerja menjadi cameraman di Metro TV. Kini, ia telah menulis dua buah buku : 11-9 The Real Truth dan American Shadow Government (Penerbit Gema Insani). Di dalam buku itu, ia mengungkapkan kebohongan pemerintah AS tentang peristiwa 11/9. “Sebelumnya, 30 penerbit di AS dan Indonesia menolak untuk menerbitkan buku saya. Padahal, saya anggap usaha ini sebagai jihad. Dan saya siap untuk mati. Kalau saya mati, insya Allah syahid dan Allah memberi jalan terbaik dunia dan akhirat bagi saya dan keluarga,” katanya.

Apakah tidak takut dituduh teroris? “Mungkin, istri saya lebih takut. Ia takut anaknya kehilangan ayah,” ujar Jerry yang kini sudah 19 tahun tinggal di Indonesia. “Sebagai Muslim, saya malu jadi orang Amerika. Apalagi setelah negara saya menangkap 2000 orang Muslim pasca 11/9. Mereka hilang misterius. Karena itu, orang Islam harus disadarkan,” katanya.

Itulah pengalaman rohani Jerry “Abdurrahman” Gray, lelaki kelahiran Weisbaden, Germany 24 September 1960.